Kamis, 29 Desember 2016

Rukun Islam

seseorang muslim atau muslimah atau seorang yang sudah memeluk agama Islam pastinya telah mengetahui berkenaan makna Rukun Islam dan penjelasannya dikarenakan Rukun Islam ini dapat dikatakan yakni faktor – faktor wajib yang harus di jalankan oleh seorang muslim atau pemeluk agama Islam. Pengertian Rukun Islam sendiri dengan cara bahasa yaitu ta’at dan dengan cara hukum syar’a yaitu ta’at kepada hukum – hukum Allah SWT. Setelah Itu adapun Rukun Islam yang wajib & mesti kita lakukan yang merupakan seseorang Muslim (Pemeluk Agama Islam) antara lain juga sebagai berikut :

  •  Mengucapkan 2 Kalimat Syahadat
  •  Mendirikan atau Mengerjakan Shalat
  •  Membayar Zakat
  •  Berpuasa Ramadhan
  •  Pergi Haji


Penjelasan dan Pengertian 5 Rukun Islam


1. Mengucapkan 2 Kalimat Syahadat
Rukun Islam yang pertama kali mesti / wajib dilakukan bagi seorang yang bakal masuk agama Islam yaitu mengucapkan 2 kalimat Syahadat yang memiliki pengertian “ Meyakinkan tak ada tuhan yang terkecuali di sembah di dunia ini kecuali Allah SWT dan Sesungguhnya Nabi Muhammad Saw adalah utusan Allah. S.W.T. Lafal Syahadat mampu kamu saksikan di bawah ini beserta artinya.

2. Mendirikan Shalat
Rukun Islam ke Dua yang mesti kita melakukan yakni mendirikan / menunaikan / lakukan Shalat, adapun jenis Shalat yang mesti / wajib dilakukan oleh seseorang muslim ialah 5 Shalat Wajib yang antara lain Shalat Subuh, Shalat Dhuhur, Shalat Asyar, Shalat Maghrib & Shalat Isya. Kelima Shalat Wajib tersebut mesti dilaksanakan dan didirikan oleh seluruh seseorang Muslim ataupun Muslimah dikarenakan Shalat yakni ibadah badan nyata yang paling unggul mengalahkan ibadah yang lainnya seperti puasa, ibadah haji, zakat, shalat sunah dll sebagainya.

3. Membayar Zakat
Rukun Islam yang ke tiga yang mesti kita melakukan adalah membayar Zakat & adapun dari ibnu Umar Radhiyallahu anhuma, dirinya mengemukakan bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda :
“ Islam didirikan di atas 5 dasar ialah bersaksi bahwasanya tak ada tuhan yang berhak di ibadahi (disembah) dengan benar selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, Mendirikan / Melakukan Shalat, Mengeluarkan / Membayar Zakat, Berhaji ke Baitulloh & Berpuasa pada bulan Ramadhan.”
Adapun di dalam Agama Islam memajibkan kita juga sebagai muslim dalam membayar zakat kepada orang yang mempunyai wewenang menerima zakat (Mustahiq) & mustahiq zakat sendiri itu ada delapan kriteria orang yang antara lain :
a. Orang Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta dan serta tugas buat memenuhi keperluan sehari – hari.
b. Orang Miskin merupakan yang memiliki harta dan Tugas namun tak menutupi kebutuhannya sehari – hari.
c. Amil ialah orang yang bertugas buat mengurus, menulis dan membagikan zakat pd orang2 Mustahiq
d. Muallaf merupakan orang yang baru masuk islam
e. Riqob ialah hamba sahaya atau budak beli’an
f. Ghorim ialah orang yang terbelit hutang baik yang tak bisa untuk membayarkannya
g. Sabilillah adalah orang yang berjuang dalam berjihad di jalan Allah S.W.T
h. Ibnu Sabil ialah orang yang bepergian jauh yang perbekalannya tak lumayan hingga ketempat maksud
4. Menunaikan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan
Berpuasa di bulan Ramadhan yakni rukun islam yang keempat, memang lah Berpuasa sendiri mampu dilakukan di hari – hari yang lain seperti Puasa di hari senin & kamis dll. Namun yang dimaksud di dalam Rukun Islam ke empat ini adalah diwajibkan untuk berpuasa di bulan Ramadhan, terhadap bulan Syaban tahun ke-2 setelah Nabi Muhammad Saw lakukan hijrah & Puasa sendiri memiliki 3 tingkatan yang antara lain yang merupakan berikut :
  • Puasa Umum adalah Puasa yang cuma menahan lapar, haus dan nafsu birahi
  • Puasa Khusus yakni Puasa yang menjaga semua anggota tubuh baik mata, bibir, kuping dari aksi maksiat atau dosa
  • Puasa yang lebih khusus yakni puasa yang meyakinkan hatinya kepada urusan akhirat & menginginkan ridho Allah. SWT semata

5. Ibadah Haji Bagi yang Sanggup
Seterusnya Rukun Islam yang terakhir atau kelima merupakan menunaikan haji jikalau sanggup ke Makkah ( Arab Saudi ). Pengertian ibadah haji sendiri adalah wujud ritual tiap-tiap tahun yang dilaksanakan kamus Muslim / Muslimah sedunia yang sanggup baik material, fisik ataupun ilmu dengan berkunjung dan jalankan sekian banyak aktivitas haji di sekian banyak ruang di Arab Saudi pad aketika periode haji (Masa Zulhijah).

Semoga Bermanfaat

kisah inspiratif ibu dan anak



Artikel terkait : Rukun Iman




Bagi yang ingin berinvestasi dengan low risk low profit melalui akun PAMM (minimal $1 ) dan juga FOREXCOPY (balance dan equity tergantung masing-masing) di broker INSTAFOREX bisa memantau daftar kumpulan trader dibawah ini :

  • Jika belum punya akun broker instaforex bisa daftar disini
  • Untuk panduan pembukaan akun silahkan baca disini
  • Untuk panduan deposit bank lokal bisa dibaca disini
  • Untuk panduan donlot dan instal Metatrader Instaforex ( untuk forexcopy) silahkan baca disini



Temukan dan follow kami di facebook : Info Bisnis Dan Hiburan

kekuatan dan Mukjizat Doa


Seorang Dokter Ahli Bedah terkenal bernama Dr. Ishan telihat tergesa-gesa menuju airport. Ia berencana menghadiri Seminar Dunia dalam bidang kedokteran, yang akan membahas penemuan terbesarnya di profesi bidang kedokteran. Setelah perjalanan pesawat sekitar 1 jam, tiba-tiba diumumkan bahwa pesawat mengalami gangguan dan harus mendarat di airport terdekat. Karena merasa diburu waktu, ia kemudian mendatangi pusat informasi. “Saya ini dokter specialis, tiap menit ada orang yang mesti saya bantu, dan sekarang kalian meminta saya menunggu pesawat diperbaiki dalam 16 jam?” kata Dr Ishan.

Petugas bandara pun menjawab, “Wahai dokter, jika Anda terburu-buru, Anda bisa menyewa mobil, tujuan Anda tidak jauh lagi dari sini, kira-kira dengan mobil bisa ditempuh dengan waktu 3 jam. Dr. Ishan setuju dengan usul pegawai tersebut dan menyewa mobil. Baru berjalan 5 menit, tiba-tiba cuaca mendung, disusul dengan hujan besar disertai petir yang mengakibatkan jarak pandang sangat pendek.






Setelah berlalu hampir 2 jam, mereka tersadar bahwa mereka tersesat dan terasa kelelahan. Terlihat sebuah rumah kecil tidak jauh dari hadapannya, dihampirilah rumah tersebut dan mereka mulai mengetuk pintunya.
Dalam rumah itu terdengar suara seorang wanita tua. “Silahkan masuk, siapa ya?” kata wanita tua itu sambil membukakan pintu rumahnya. “Kami tersesat bu, kalau boleh, bisa pinjam telefonnya?” pinta Pak Ishan. Ibu itu tersenyum dan berkata, “Telefon apa Nak? Apa kamu tidak sadar ada dimana? Disini tidak ada listrik, apalagi telefon. Lebih baik tunggu saja di dalam, Nak. Hujannya semakin lebat” ajak wanita tua itu.


Mereka pun masuk. Mereka diberi segelas teh hangat dan beberapa hidangan alakadarnya. Dr. Ishan mengucapkan terima kasih kepada ibu itu, lalu memakan hidangan, sementara ibu itu sholat dan berdo’a serta perlahan-lahan mendekati seorang anak kecil yang terbaring tak bergerak diatas kasur disisi ibu tersebut, dan dia terlihat gelisah diantara tiap sholat. Ibu tersebut melanjutkan sholatnya dengan do’a yang panjang. Dokter mendatanginya dan berkata,”Demi Allah, ibu telah membuat saya kagum dengan keramahan dan kemuliaan akhlak ibu, semoga Allah menjawab do’a-do’a ibu”.

“Nak, kamu itu ibnu sabil yang sudah diwasiatkan Allah untuk dibantu. Sedangkan do’a-do’a saya sudah dijawab Allah semuanya, kecuali satu” pungkas sang wanita. Dr. Ishan kemudian bertanya, “Apa yang ibu pinta?” Dengan suara lirih wanita itu menjawab, “Anak ini adalah cucu saya, dia yatim piatu. Dia menderita sakit yang tidak bisa tertolong oleh dokter-dokter yang ada disini. Mereka berkata kepada saya ada seorang dokter ahli bedah yang bisa membantunya, katanya namanya Dr. Ishan, akan tetapi dia tinggal jauh dari sini. Saya tidak mungkin membawa anak ini ke sana, dan saya khawatir terjadi apa-apa di jalan. Makanya saya berdo’a kepada Allah agar menyembuhkannya".

Menangislah Dr. Ishan dan berkata sambil terisak, “Allahu Akbar, Laa haula wala quwwata illa billah. Demi Allah, sungguh do’a ibu telah membuat pesawat rusak dan harus diperbaiki lama serta membuat hujan petir dan menyesatkan kami, hanya untuk mengantarkan saya ke tempat ibu secara cepat dan tepat. Saya lah Dr. Ishan Bu. Sungguh Allah Ta’ala telah menciptakan sebab seperti ini kepada hamba-Nya yang mu’min dengan do’a. Ini adalah perintah Allah kepada saya untuk membantu anak ini. Masya Allah… Tabarakallah…”

[sumber: Ibrahim Al Hanif]





Bagi yang ingin berinvestasi dengan low risk low profit melalui akun PAMM (minimal $1 ) dan juga FOREXCOPY (balance dan equity tergantung masing-masing) di broker INSTAFOREX bisa memantau daftar kumpulan trader dibawah ini :

  • Jika belum punya akun broker instaforex bisa daftar disini
  • Untuk panduan pembukaan akun silahkan baca disini
  • Untuk panduan deposit bank lokal bisa dibaca disini
  • Untuk panduan donlot dan instal Metatrader Instaforex ( untuk forexcopy) silahkan baca disini


Temukan dan follow kami di facebook : Info Bisnis Dan Hiburan

Habib Segaff Bin Mahdi

Tanggal 15 Agustus 1945 lahirlah seorang bayi mungil dengan senyum manis di pangkuan ibunya di daerah Dompu, NTB (Nusa Tenggara Barat), dari pasangan Habib Mahdi dan Syarifah Balgis, beliaulah Habib Seggaf kecil. Dalam asuhan kedua orangtuanya, Habib Seggaf kecil tumbuh besar dan memasuki bangku pendidikan sampai SMP.

“Nanti kamu jadi ulama besar dan kaya raya. Kamu masuk pondok saja. Berangkatlah tawakkaltu,”  demikian nasihat Habib Shaleh bin Ahmad bin Muhammad al-Muhdhar ulama besar dari Bondowoso, Jawa Timur usai ‘meneliti’ kaki Seggaf bin Mahdi yang masih berusia 14 tahun.
Namun Seggaf muda masih ragu. Pasalnya sejak kecil ia tak pernah mondok. “Kepala seperti mau pecah mendengar perintah itu. Tapi saya pergi juga ke Pesantren Darul Hadits di Malang,” kenang Habib Seggaf, panggilan akrab Habib Seggaf bin Mahdi bin Syaikh Abu Bakar.

Di depan pintu ponpes, Seggaf diterima pendiri Darul Hadits, Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih. “Kamu musti belajar baca Al-Quran,” kata Habib Abdul Qadir seraya memegang kuping Seggaf. Sontak, sakit kepala dan keraguan Seggaf hilang. “Hati saya terbuka. Ini guru saya. Apa pun yang terjadi, saya harus belajar di sini,” tekad Seggaf muda.

Seggaf pun menempuh pendidikan di sana dengan cemerlang. “Saya menjadi santri hanya 2 tahun 7 bulan dan langsung ngajar fiqh dan nahwu. Saya di sana 13 tahun,” kenangnya.

Sepulang dari Malang, Habib Seggaf berguru ke Masjid Sayyidina Abbas di Aljazair selama 5 tahun dan i’tikaf di Mekkah selama 5 tahun. Habib Seggaf juga memperdalam thariqah di Irak. Namun ia harus kembali ke Tanah Air. Guru thariqahnya yang beraliran Syadziliyah, merekomendasikannya belajar thariqah di Mranggen, Demak. “Karena thariqah Syadziliyah agak sulit di Indonesia, maka saya disuruh ke Mranggen yang beraliran Qadiriyyah. Syaikh Mushlih Mranggen itu guru thariqah saya,” ungkap Habib Seggaf.

Habib Seggaf pun lantas kembali ke Dompu mendirikan Ponpes Ar-Rahman. Tak lama berselang, Habib Seggaf pindah ke Parung Bogor mendirikan Ponpes al-Ashriyyah Nurul Iman. Sebelum ke Parung, Habib Seggaf mendirikan Ponpes Nurul Ulum di Kali Mas Madya, Surabaya, yang banyak menerima murid dari Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Afrika.

Sejak itu, undangan ceramah banyak datang dari negara tetangga. Ratusan ribu massa selalu memadati majelisnya di Singapura. “Bukan hanya orang Melayu dan Islam, orang Cina, India, Budha, Hindu dan lain-lain, telah memenuhi stadion Singapura sejak sore,” ujarnya.

Kepandaiannya menguasai Qiraah Sab’ah –bacaan al-Quran dengan riwayat tujuh imam- membuatnya ditunggu majelisnya di Singapura. Namun kepandaiannya itu juga yang mengakibatkan Mufti Singapura menuduhnya mengutak-atik bacaan al-Quran. “Saya dituduh merusak al-Quran. Akibatnya ponpes saya di Surabaya disegel Depag dengan alasan takut bentrok antara Indonesia dengan Singapura. Tanah seluas 5 ha di Sekupang Batam yang diberi pemerintah juga ditarik kembali,” ungkapnya mengenang peristiwa di awal 1980-an itu.

Habib Seggaf pun pindah ke Jakarta. Di Ibukota, Habib Seggaf menghidupkan majelis di Masjid Agung Bintaro. Krisis sosial-politik pasca jatuhnya Soeharto pada 19 Juni 1998, membuat Habib Seggaf memutuskan pindah ke Desa Warujaya, Parung, Bogor yang lebih tenang dibanding Jakarta.

Ternyata, krisis ekonomi turut menghancurkan masyarakat Desa Warujaya. Hal itu memicu Habib Seggaf mengumpulkan anak-anak sekolah di rumahnya. “Sebelum sekolah, mereka makan nasi ketan di rumah. Tiap anak saya kasih uang jajan Rp. 250. Dan tiap keluarga kita bagi beras 5 kg,” katanya.

Pada 1999, datanglah seorang santri asal Wonogiri, Solo, bernama Prawoto Suwito. Kedatangannya memberi spirit bagi Habib Seggaf untuk mendirikan Ponpes al-Ashriyyah Nurul Iman. Kian lama ponpesnya kian besar, hingga kini memiliki puluhan ribu santri. Selain beribadah dan belajar, ponpes itu juga melatih santrinya bertani, daur ulang sampah dan membuat roti.


Diakui Habib Seggaf, ikhtiar ekonomi para santrinya belum cukup untuk menghidupi ponpes terbesar di Bogor itu. Karena itulah, dia menerima beberapa dermawan mensedekahkan hartanya untuk kepentingan ponpes. “Dua masjid itu sumbangan dari orang yang sama,” ungkap Habib Seggaf menjelaskan asal-usul dua masjid besar di dalam ponpes. Satunya berkapasitas 5.000 orang untuk santri laki-laki dan sebuah lagi berkapasitas 3.000 orang untuk santri perempuan.

Tak hanya itu, beberapa perkumpulan agama non-Islam turut menyumbang konsumsi, tenaga pengajar, gedung olah raga dan asrama. Jadi, jangan heran jika di depan masjid agung ponpes berdiri dojo Taekwondo seluas 200 m2, sumbangan dari pengusaha Korea Selatan, Park Young Soo. “Guru Taekwondonya dari Korea. Kita juga memadukan zafin (tarian Arab) dengan Taekwondo. Sekarang sedang dipatenkan di Korea Selatan,” jelasnya.

Ponpes itu juga memiliki gedung dua lantai, dengan 24 ruang kelas, 2 ruang guru, 32 kamar mandi dan 20 toilet. Pendidikan tsanawiyah, aliyah dan Universitas Habib Saggaf diselenggarakan di situ. “Gedung ini sumbangan dari Yayasan Buddha Tzu Chi,” jelasnya.

Puluhan tempat bermukim para santri, banyak yang berasal dari infaq orangtua santri. Bahkan salah satu diantaranya adalah sumbangan dari organisasi keturunan India di Indonesia, Gandhi Sevaloka.

Hadirnya beberapa bangunan dari sumbangan komunitas non-Muslim itu, menurut Habib, karena dirinya tak segan bergaul dengan siapa pun. “Kadang beberapa pendeta tidur di sini untuk mempelajari sistem ponpes ini,” akunya.

Habib Seggaf juga terus menanamkan toleransi antar pemeluk agama di negeri ini. Karenanya, ia menyayangkan aksi kekerasan sekelompok orang dengan mencatut Islam. “Akibatnya Islam dipandang salah. Orang Islam dianggap ‘tukang makan orang’,” ujarnya lugas.


Selain itu, kata Habib Seggaf, rusaknya citra Islam juga karena ajaran Islam disalahpahami. “Itu, orang-orang yang ngaku mujahid. Mujahid apa itu, berontak di negara orang. Mereka bikin kacau Indonesia. Kalau saya presiden, saya usir mereka. Saya tangkap dan saya suruh tinggal di Arab. Jadi, jika kita ingin memperbaiki, jangan yang sudah rusak dirusak lagi. Itu baru mujahid,” himbaunya.

Untuk itu, ia mengimbau kelompok yang mengusung nama Islam agar menyelesaikan persoalan melalui mekanisme hukum. “Ini Indonesia. Ada pemerintah, ada hukum, dan ada polisi. Mereka yang menjaga keamanan. Jika tidak melalui jalur hukum, berarti ingin mendirikan negara dalam negara. Tapi pemerintah juga salah, koq orang-orang kayak begitu dibiarkan. Mereka itu bisa merusak Indonesia,” tandasnya.

Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman didirikan 16 Juni 1998 menekankan kedisiplinan, maningkatakan kekuatan pribadi dengan ilmu agama dan umum plus kecakapan hidup (life skills) berbasis kompetensi. Pesantren ini memadukan sistem madrasah dan sekolah umum serta pengajian kitab-kitab klasik.

Kata-kata Mutiara Habib Seggaf bin Mahdi BSA

1.      “Jangan tunjukan ilmumu di dalam tempat orang berilmu, nanti ketahuan.”
2.      “Fanatik itu bisa merusak fakta sejarah. Fanatik harus berdasar ilmu yang benar.”
3.      “Kalau kamu bisa mengawinkan ilmu pengetahuan dengan al-Quran, kamu bisa jadi presiden.”
4.      “Ilmu itu meyakinkan kita kepada kebesaran dan kekuasaan Allah Swt.”
5.      “Ilmu kalau hanya untuk kepentingan kamu saja, tidak untuk kepentingan orang banyak, itu ilmu setan.”
6.      “Salah yaitu berbuat sesuatu di luar ilmu.”
7.      “Ilmu itu tergantung hatimu, kalau kau buka lebar-lebar hatimu ilmu itu akan masuk.”
8.      “Ilmu itu perhiasan hidup. Contoh hidup harus berilmu dan pengalaman.”
9.      “Ilmu pengetahuan kalau mudharat harus ditinggalkan.”
10.  “Ilmu itu mulianya kepada kamu kalau dihafal.”
11.  “Ilmu pengetahuan tidak akan bertambah kecuali dengan banyak membaca.”
12.  “Ilmu suluk sudah ada sejak dari dulu dan berlaku sampai sekarang (ilmu thariqah).”
13.  “Orang yang paling mulia adalah orang yang punya ilmu dan bisa bekerja.”
14.  “Munculnya ilmu pengetahuan dari falsafah, Islam dari wahyu. Sehingga orang belajar al-Quran dulu baru kemudian belajar falsafah.”
15.  “Orang yang berjalan di jalan Allah Swt., ilmu apapun ia akan dapatkan dengan ridha Allah Swt.”
16.  “Ciri-ciri orang Islam adalah berilmu pengetahuan dan percaya diri.”
17.  “Janganlah pernah merasa malu dengan ilmu yang kamu miliki.”
18.  “Iman itu harus dengan cinta kepada Allah Swt. dan Rasulullah Saw. Untuk derajat dengan iman, amal dan ilmu.”
19.  “Beriman itu sumbernya ikhlas. Sedangkan pokok kehidupan manusia kepada Allah Swt. adalah iman, yang lain itu cabangnya.”
20.  “Kalau orang sering melihat ciptaan Allah Swt. maka akan bertambah keimanannya.”
21.  “Iman lebih dulu daripada Islam.”
22.  “Barangsiapa beriman kepada Allah Swt. dia tidak takut rugi dikurangi kebaikannya dan ditambah dosanya.”
23.  “Derajat iman orang awam adalah iman dengan rasa.”
24.  “Sumber iman adalah Nabi Muhammad Saw. Karena itu syarat penempuhan iman harus ketemu Nabi Muhammad Saw.”
25.  “Iman itu selalu waspada akan perintah dan larangan.”
26.  “Terwujudnya iman yang sempurna apabila hati itu sudah mukhlis (ikhlas), syukur,dan tidak suka membuka rahasia seseorang yang jelek bahkan selalu mendoakannya supaya orang itu mendapat petunjuk.”
27.  “Jika basyariyah hilang dari manusia, maka dia hilang imannya lalu menjadilah ia hayawan dalam wujud manusia.”
28.  “Iman itu di atas yaqin dan percaya.”
29.  “Iman itu pembenaran secara murni, membenarkan yang benar (tasdhiq).”
30.  “Iman baru diterima apabila adanya kepercayaan hati. Sesuatu yang sudah dilihat tidak perlu iman, yang diperlukan iman adalah sesuatu yang tidak terlihat. Karena itu apabila orang sudah melihat hari kiamat iman mereka setelah melihat itu tidak diterima.”
31.  “Hati itu hanya bisa untuk satu masalah. Oleh karena itu kalau lisannya berdzikir tetapi hatinya tidak, itu adalah paling rendahnya iman.”
32.  “Tugas hamba itu adalah menerima secara mutlak ikhlasul iman.”
33.  “Kapan ada dosa? Kalau niatnya tidak baik.”

Shalawat Pohon Uang

Habib Seggaf bin Mahdi berpesan kepada para murid dan jamaahnya untuk tidak meninggalkan shalawat kapanpun dan dimanapun berada. Beliau juga sering mewasiatkan sebuah amalan sehari-hari kepada para santri maupun tamu yang berkunjung ke rumahnya berupa “Shalawat Syajaratun Nuqud” (shalawat pohon uang). Berikut ini adalah teks shalawat tersebut:


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحًمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحًمَّدٍ 

(Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad)


baca juga :  Tuanku Tambusai


Habib Seggaf bin Mahdi mengijazahkan amalan shalawat tersebut untuk dibaca 400 kali setiap ba’da shalat Isya. Menurut penuturan beliau, orang yang mengamalkan Shalawat Syajaratun Nuqud insyaAllah akan senantiasa dimudahkan segala urusannya dan dilancarkan rejekinya bagaikan mempunyai sebuah pohon uang di depan rumah.

Beliau juga tidak keberatan dan mempersilakan siapapun untuk mengamalkan shalawat tersebut. 

Habib Seggaf bin Mahdi, Pendiri Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman Parung Bogor itu wafat pada Jum’at, 12 November 2010 M/5 Dzhulhijjah 1431 H pada pukul 09.15 WIB. Beliau adalah tokoh ulama yang diyakini berkaromah, berpenampilan kharismatik dan penuh wibawa, selalu mengajarkan toleransi antar pemeluk agama. Senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya, membuat semua orang ingin dekat diakui sebagai muridnya. Semoga sekilas pandang tentang seorang tokoh ulama Indonesia ini dapat menjadi tauladan dan motivasi kita semua. 



(Sumber: IbjmArt.Com)



Bagi yang ingin berinvestasi dengan low risk low profit melalui akun PAMM (minimal $1 ) dan juga FOREXCOPY (balance dan equity tergantung masing-masing) di broker INSTAFOREX bisa memantau daftar kumpulan trader dibawah ini :



  • Jika belum punya akun broker instaforex bisa daftar disini
  • Untuk panduan pembukaan akun silahkan baca disini
  • Untuk panduan deposit bank lokal bisa dibaca disini
  • Untuk panduan donlot dan instal Metatrader Instaforex ( untuk forexcopy) silahkan baca disini


Temukan dan follow kami di facebook : Info Bisnis Dan Hiburan


Rabu, 28 Desember 2016

Pentingnya Menjaga Kerukunan Dengan Menyambung Tali Sillaturahmi

Bertakwa kepada Allah Ta'ala. 

Takwa yang juga dapat mengantarkan kita pada kebaikan hubungan dengan sesama manusia. Lebih khusus lagi, yaitu sambunglah tali silaturahmi dengan keluarga yang masih ada hubungan nasab (anshab). Yang dimaksud, yaitu keluarga itu sendiri, seperti ibu, bapak, anak lelaki, anak perempuan ataupun orang-orang yang mempunyai hubungan darah dari orang-orang sebelum bapaknya atau ibunya.

Inilah yang disebut arham atau ansabAdapun kerabat dari suami atau istri, mereka adalah para ipar, tidak memiliki hubungan rahim ataupun nasab.

Banyak cara untuk menyambung tali silaturahmi. Misalnya dengan cara saling berziarah (berkunjung), saling memberi hadiah, atau dengan pemberian yang lain. Sambunglah silaturahmi itu dengan berlemah lembut, berkasih sayang, wajah berseri, memuliakan, dan dengan segala hal yang sudah dikenal manusia dalam membangun silaturahmi. Dengan silaturahmi, pahala yang besar akan diperoleh dari Allah Azza wa Jalla. Silaturahim menyebabkan seseorang bisa masuk ke dalam surga. Silaturahim juga menyebabkan seorang hamba tidak akan putus hubungan dengan Allah di dunia dan akhirat.
  • Disebutkan dalam Shahîh al-Bukhâri dan Shahîh Muslim, dari Abu Ayyûb al-Anshârî:




أَنَّ رَجُلًا قَالَ : يا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِمَا يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ وَيُبَاعِدُنِي مِنَ النَّارِ فَقَالَ النَّبِيُّ : لَقَدْ وُفِّقَ أَوْ قَالَ لَقَدْ هُدِيَ كَيْفَ قُلْتَ ؟ فَأَعَادَ الرَّجُلُ فَقَالَ النَّبِيُّ : تَعْبُدُ اللَّهَ لَا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ وَتَصِلُ ذَا رَحِمِكَ فَلَمَّا أَدْبَرَ قَالَ النَّبِيُّ : إِنْ تَمَسَّكَ بِمَا أَمَرْتُ بِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ

"Bahwasanya ada seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku tentang sesuatu yang bisa memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka," maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh dia telah diberi taufik," atau "Sungguh telah diberi hidayah, apa tadi yang engkau katakan?" Lalu orang itupun mengulangi perkataannya. Setelah itu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun, menegakkan shalat, membayar zakat, dan engkau menyambung silaturahmi". Setelah orang itu pergi, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika dia melaksanakan apa yang aku perintahkan tadi, pastilah dia masuk surga".

Silaturahmi juga merupakan faktor yang dapat menjadi penyebab umur panjang dan banyak rizki.
  • Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

"Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi". [Muttafaqun 'alaihi].
  • Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَقُولُ مَنْ وَصَلَنِي وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللَّهُ

"Ar-rahim itu tergantung di Arsy. Ia berkata: "Barang siapa yang menyambungku, maka Allah akan menyambungnya. Dan barang siapa yang memutusku, maka Allah akan memutus hubungan dengannya". [Muttafaqun 'alaihi].

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan bahwa menyambung silaturahmi lebih besar pahalanya daripada memerdekakan seorang budak.
  • Dalam Shahîh al-Bukhâri, dari Maimûnah Ummul-Mukminîn, dia berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَشَعَرْتَ أَنِّي أَعْتَقْتُ وَلِيدَتِي قَالَ أَوَفَعَلْتِ قَالَتْ نَعَمْ قَالَ أَمَا إِنَّكِ لَوْ أَعْطَيْتِهَا أَخْوَالَكِ كَانَ أَعْظَمَ لِأَجْرِكِ

"Wahai Rasulullah, tahukah engkau bahwa aku memerdekakan budakku?" Nabi bertanya, "Apakah engkau telah melaksanakannya?" Ia menjawab, "Ya". Nabi bersabda, "Seandainya engkau berikan budak itu kepada paman-pamanmu, maka itu akan lebih besar pahalanya”.

Yang amat disayangkan, ternyata ada sebagian orang yang tidak mau menyambung silaturahmi dengan kerabatnya, kecuali apabila kerabat itu mau menyambungnya. Jika demikian, maka sebenarnya yang dilakukan orang ini bukanlah silaturahmi, tetapi hanya sebagai balasan. Karena setiap orang yang berakal tentu berkeinginan untuk membalas setiap kebaikan yang telah diberikan kepadanya, meskipun dari orang jauh.
  • Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلَكِنْ الْوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا

"Orang yang menyambung silaturahmi itu, bukanlah yang menyambung hubungan yang sudah terjalin, akan tetapi orang yang menyambung silaturahmi ialah orang yang menjalin kembali hubungan kekerabatan yang sudah terputus".[Muttafaqun 'alaihi].

Oleh karena itu, sambunglah hubungan silaturahmi dengan kerabat-kerabat kita, meskipun mereka memutuskannya. Sungguh kita akan mendapatkan balasan yang baik atas mereka.
  • Diriwayatkan, telah datang seorang lelaki kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِي قَرَابَةً أَصِلُهُمْ وَيَقْطَعُونِي وَأُحْسِنُ إِلَيْهِمْ وَيُسِيئُونَ إِلَيَّ وَأَحْلُمُ عَنْهُمْ وَيَجْهَلُونَ عَلَيَّ فَقَالَ لَئِنْ كُنْتَ
 كَمَا قُلْتَ فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمْ الْمَلَّ وَلَا يَزَالُ مَعَكَ مِنَ اللَّهِ ظَهِيرٌ عَلَيْهِمْ مَا دُمْتَ عَلَى ذَلِكَ

"Wahai Rasulullah, aku mempunyai kerabat. Aku menyambung hubungan dengan mereka, akan tetapi mereka memutuskanku. Aku berbuat baik kepada mereka, akan tetapi mereka berbuat buruk terhadapku. Aku berlemah lembut kepada mereka, akan tetapi mereka kasar terhadapku," maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila engkau benar demikian, maka seakan engkau menyuapi mereka pasir panas, dan Allah akan senantiasa tetap menjadi penolongmu selama engkau berbuat demikan." [Muttafaq 'alaihi].

Begitu pula firman Allah Ta'ala: 

"Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam)". [ar-Ra’d/13:25].
  • Dari Jubair bin Mut’im bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda:

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ

"Tidaklah masuk surga orang yang suka memutus, ( memutus tali silaturahmi)".[Mutafaqun 'alaihi].

Memutus tali silaturahmi yang paling besar, yaitu memutus hubungan dengan orang tua, kemudian dengan kerabat terdekat, dan kerabat terdekat selanjutnya. Oleh karena itu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ قُلْنَا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ

”Maukah kalian aku beritahu tentang dosa terbesar di antara dosa-dosa besar?” Beliau mengulangi pertanyaannya sebanyak tiga kali. Maka para sahabat menjawab: ”Mau, ya Rasulullah,” Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: ”Berbuat syirik kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua”.

Demikianlah, betapa besar dosa seseorang yang durhaka kepada orang tua. Dosa itu disebutkan setelah dosa syirik kepada Allah Ta'ala. Termasuk perbuatan durhaka kepada kedua orang tua, yaitu tidak mau berbuat baik kepada keduanya. Lebih parah lagi jika disertai dengan menyakiti dan memusuhi keduanya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
  • Dalam shahîhain, dari 'Abdullah bin 'Amr, sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:

مِنَ الْكَبَائِرِ شَتْمُ الرَّجُلِ وَالِدَيْهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَهَلْ يَشْتِمُ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ قَالَ نَعَمْ يَسُبُّ أَبَا الرَّجُلِ
 فَيَسُبُّ أَبَاهُ وَيَسُبُّ أُمَّهُ فَيَسُبُّ أُمَّهُ

”Termasuk perbuatan dosa besar, yaitu seseorang yang menghina orang tuanya,” maka para sahabat bertanya: ”Wahai Rasulullah, adakah orang yang menghina kedua orang tuanya sendiri?” Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: ”Ya, seseorang menghina bapak orang lain, lalu orang lain ini membalas menghina bapaknya. Dan seseorang menghina ibu orang lain, lalu orang lain ini membalas dengan menghina ibunya”.

Wahai orang-orang yang mengaku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Bertakwalah kepada Allah Azza wa Jalla. Dan marilah kita melihat diri kita masing-masing, sanak keluarga kita!
  • Sudahkah kita menunaikan kewajiban atas mereka dengan menyambung tali silaturahmi?
  • Sudahkah kita berlemah lembut terhadap mereka?
  • Sudahkah kita tersenyum tatkala bertemu dengan mereka?
  • Sudahkah kita mengunjungi mereka?
  • Sudahkah kita mencintai, memuliakan, menghormati, saling menunjungi saat sehat, saling menjenguk ketika sakit?
  • Sudahkah kita membantu memenuhi atau sekedar meringankan yang mereka butuhkan?

Ada sebagian orang tidak suka melihat kedua orang tuanya yang dulu pernah merawatnya kecuali dengan pandangan yang menghinakan. Dia memuliakan istrinya, tetapi melecehkan ibunya. Dia berusaha mendekati teman-temannya, akan tetapi menjauhi bapaknya. Apabila duduk dengan kedua orang tuanya, maka seolah-olah ia sedang duduk di atas bara api. Dia berat apabila harus bersama kedua orang tuanya. Meski hanya sesaat bersama orang tua, tetapi ia merasa begitu lama. Dia bertutur kata dengan keduanya, kecuali dengan rasa berat dan malas. Sungguh jika perbuatannya demikian, berarti ia telah mengharamkan bagi dirinya kenikmatan berbakti kepada kedua orang tua dan balasannya yang terpuji.

Ada pula manusia yang tidak mau memandang dan menganggap sanak kerabatanya sebagai keluarga. Dia tidak mau bergaul dengan karib kerabat dengan sikap yang sepantasnya diberikan sebagai keluarga. Dia tidak mau bertegus sapa dan melakukan perbuatan yang bisa menjalin hubungan silaturahmi. Begitu pula, ia tidak mau menggunakan hartanya untuk hal itu. Sehingga ia dalam keadaan serba kecukupan, sedangkan sanak keluarganya dalam keadaan kekurangan. Dia tidak mau menyambung hubungan dengan mereka. Padahal, terkadang sanak keluarga itu termasuk orang-orang yang wajib ia nafkahi karena ketidakmampuannya dalam berusaha, sedangkan ia mampu untuk menafkahinya. Akan tetapi, tetap saja ia tidak mau menafkahinya.

Para ahlul-'ilmi telah berkata, setiap orang yang mempunyai hubungan waris dengan orang lain, maka ia wajib untuk memberi nafkah kepada mereka apabila orang lain itu membutuhkan atau lemah dalam mencari penghasilan, sedangkan ia dalam keadaan mampu. Yaitu sebagaimana yang dilakukan seorang ayah untuk memberikan nafkah. Maka barang siapa yang bakhil maka ia berdosa dan akan dihisab pada hari Kiamat.

Oleh karena itu, tetap sambungkanlah tali silaturahmi.
Berhati-hatilah dari memutuskannya. Masing-masing kita akan datang menghadap Allah dengan membawa pahala bagi orang yang menyambung tali silaturahmi. Atau ia menghadap dengan membawa dosa bagi orang yang memutus tali silaturahmi. Marilah kita memohon ampun kepada Allah Ta'ala, karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

[Diadaptasi oleh Ustadz Abu Sauda` Eko Mas`uri, dari ad-Dhiyâ-ul Lâmi', Syaikh Muhammad bin Shâlih al-'Utsaimîn, hlm. 505-508]

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XI/1429H/2008M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]




Bagi yang ingin berinvestasi dengan low risk low profit melalui akun PAMM (minimal $1 ) dan juga FOREXCOPY (balance dan equity tergantung masing-masing) di broker INSTAFOREX bisa memantau daftar kumpulan trader dibawah ini :

  • Jika belum punya akun broker instaforex bisa daftar disini
  • Untuk panduan pembukaan akun silahkan baca disini
  • Untuk panduan deposit bank lokal bisa dibaca disini
  • Untuk panduan donlot dan instal Metatrader Instaforex ( untuk forexcopy) silahkan baca disini



Temukan dan follow kami di facebook : Info Bisnis Dan Hiburan