Senin, 02 Januari 2017

Mengenal Abu Musa Al-asy'ari, Ahlul Qur'an Sahabat Baginda Rasul


Di antara cobaan bagi umat Islam akhir zaman adalah dikaburkannya sosok-sosok teladan mereka. Figur yang mestinya mereka teladani dirusak image-nya. Wibawa mereka dinista. Sehingga umat Islam bingung, siapa yang harus mereka teladani. Umat Islam tidak lagi percaya kepada tokoh-tokoh agama yang selayaknya mereka kagumi. Di antara orang-orang yang dirusak figurnya adalah sahabat Rasulullah  yang bernama Abu Musa al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu. Ia adalah salah seorang tokoh dan ulama di kalangan para sahabat.

Ketika terjadi perselisihan antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah radhiallahu ‘anhuma, Ali mengangkat Abu Musa sebagai juru rundingnya, karena ia seorang yang netral. Tidak memihak Ali dan tidak pula Muawiyah. Sedangkan Muawiyah mengangkat Amr bin al-Ash. Hasil perundingan seolah-olah pihak Muawiyah yang diuntungkan. Kemudian orang-orang yang di hati terdapat penyakit menuduh Amr sebagai seorang yang licik. Dan Abu Musa sebagai seorang yang lemah dan pendek akalnya, wa ‘iyadzubillah.
Pada kesempatan kali ini, kita akan mengenal bagaimana sosok Abu Musa al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu di mata Rasulullah  dan para sahabatnya. Agar kita dapat menilai sosok sahabat yang mulia ini dengan adil. Tanpa pengaruh pengikut hawa nafsu.





Mengenal Abu Musa

Rasulullah memujinya,


يَا أَبَا مُوسَى لَقَدْ أُعْطِيتَ مِزْمَارًا مِنْ مَزَامِيرِ آلِ دَاوُدَ 


“Wahai Abu Musa, sungguh engkau telah dikaruniai suatu suara yang indah dari keluarga Daud.” (HR. At Tirmidzi dalam Sunannya V/693, menurut At Tirmidzi hadits ini hasan shahih).

Namanya adalah Abdullah bin Qays. Akan tetapi ia lebih dikenal dengan kun-yahnya, Abu Musa al-Asy’ari. Ibunya adalah seorang wanita Mekah yang bernama Zhabiyyah binti Wahb. Ibunya memeluk Islam dan wafat di Madinah.
Untuk ukuran orang kaukasia, Abu Musa adalah seorang laki-laki Arab yang pendek. Badannya kurus dan janggutnya tidak lebat. Ia meninggalkan kampung halamannya, Yaman, karena mendengar tentang seorang Rasul yang mendakwahkan tauhid di Kota Mekah. Setelah pindah ke kota suci itu, Abu Musa radhiallahu ‘anhu duduk di majelis Rasulullah . Ia mendengar kalam petunjuk dan ilmu keimanan. Beberapa waktu tinggal di Mekah, kemudian ia kembali ke Yaman untuk mendakwahi masyarakat kampung halamannya.

Berlayar Menuju Habasyah

Di Yaman, Abu Musa al-Asy’ari berhasil mendakwahi beberapa orang dari kaumnya. Abu Musa al-Asy’ari bercerita, “Saat di Yaman, kami mendengar Rasulullah keluar (dari Mekah). Kami pun berhijrah untuk bertemu dengannya. Aku, dua orang kakakku, Abu Burdah dan Abu Ruhm, beserta 50-an orang dari kaumku menaiki perahu. Kami berangkat menuju Habasyah. Di sana, kami berjumpa dengan Ja’far bin Abu Thalib dan sahabat-sahabatnya, radhiallahu ‘anhum. Ja’far mengatakan,

 ‘Sesungguhnya Rasulullah mengutus dan memerintah kami untuk tinggal (di Habasyah). Tinggallah kalian bersama kami’. Kami pun tinggal di sana bersamanya.” (Riwayat Imam Muslim dalam Kitab Fadha-il ash-Shahabah bab Fadha-il Ja’far bin Abi Thalib wa Asma binti Umais wa Ahlu as-Safinatuhum, No. 2503).

Tiba di Madinah

Rasulullah bersabda kepada para sahabatnya,
,

يُقَدِّمُ عَلَيْكُمْ غَدًا قَوْمٌ هُمْ أَرَقُّ قُلُوْبًا لِلْإِسْلَامِ مِنْكُمْ 

“Besok, akan datang kepada kalian kaum yang hatinya lebih lembut dari kalian dalam menerima Islam.” (HR. Ahmad 3369).

Keesokan harinya datanglah kabilah al-Asy’ari. Di antara mereka ada Abu Musa. Saat sekelompok orang dari kabilah ini tengah dekat Kota Madinah, mereka bersyair:


غَدًا نَلْقَى الأَحِبَّـةَ، مُحَمَّـدًا وَحِزْبَهُ 

Esok kita bertemu dengan para kekasih
Muhammad dan sahabat-sahabatnya

Setibanya di Madinah, mereka bersalam-salaman. Ada yang mengatakan inilah pertama kalinya tradisi salam-salaman dilakukan saat pertama berjumpa. Inilah budaya Arab, tradisinya kabilah al-Asy’ari. Mereka terbiasa bersalaman saat pertama berjumpa. Orang-orang Romawi yang mempengaruhi Eropa dan sebagian wilayah Asia tidak melakukan hal ini. Sedangkan Persia, mereka bersujud ketika bertemu rajanya. Tradisi salam-salaman ini pun dilanggengkan dalam syariat Islam.
Kedatangan Kabilah al-Asy’ari berbarengan dengan kedatangan Ja’far dan peritiwa penaklukkan benteng Khaibar. Nabi menjamu makan mereka. Jamuan itu dikenal dengan Tha’matu al-Asy’ariyyin. Abu Musa mengatakan, 

“Kami bertemu Rasulullah bersamaan dengan penaklukkan Khaibar. Beliau memberi kami (ghanimah). Hal itu tidak beliau lakukan kepada siapapun yang tidak turut penaklukkan Khaibar kecuali orang-orang yang berlayar di kapal menuju Madinah bersama Ja’far dan sahabatnya. Mereka mendapat bagian juga seperti kami”. (Riwayat al-Bukhari dalam Kitab al-Maghazi Bab Ghazwatu Khaibar, No: 3992).

Kedudukan Abu Musa al-Asy’ari

Melihat sambutan Rasulullah terhadap Kabilah al-Asy’ari, terutama tokoh mereka yakni Abu Musa, tahulah para sahabat kedudukannya di kalangan kaum mukminin. Secara pribadi, Abu Musa sendiri adalah seorang yang fakih, bijak, dan cerdas. Sehingga memang selayaknya ia dihargai.
Di masa berikutnya, Abu Musa menjadi ulama di kalangan para sahabat. Ia berfatwa dan memutuskan perkara. Rasulullah mengangkatnya sebagai pemimpin di sebagian wilayah Yaman, Zabid, dan Adn. Umar bin al-Khattab radhiallahu ‘anhu menjadikannya pemimpin di Bashrah. Dan Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu mempercayakan wilayah Kufah padanya.
Rasa cinta dan kasih Rasulullah ﷺ kepada Abu Musa, beliau tunjukkan saat mendoakannya ampunan dan masuk ke dalam surga.


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِ اللهِ بْنِ قَيْسٍ ذَنْبَهُ، وَأَدْخِلْهُ يَوْمَ القِيَامَةِ مَدْخَلًا كَرِيْمًا 

“Ya Allah, ampunila dosa Abdullah bin Qays (Abu Musa). Masukannlah ia pada hari kiamat di tempat yang terpuji.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Asy-Sya’bi mengatakan, 

“Hakimnya umat ini ada empat orang: Amr (bin al-Ash), Ali (bin Abi Thalib), Abu Musa, dan Zaid bin Tsabit.” (Tarikh Dimasyq No.31996)

Maksudnya adalah orang-orang yang bijaksana keputusannya. Jika memutuskan suatu perkara, hasilnya bisa diterima, tepat, dan benar.
Asy-Sya’bi juga mengatakan, 

“Ahli fikih dari kalangan sahabat Muhammad ada enam orang: Umar, Ali, Abdullah bin Mas’ud, Zaid, Abu Musa, dan Ubay bin Ka’ab.” (Tarikh Dimasyq No.31996)

Hasan al-Bashri mengatakan, 

“Tidak ada seorang pengendara kuda yang datang ke Kota Bashrah, yang lebih baik dari Abu Musa al-Asy’ari.” (Siyar A’alam an-Nubala, Jilid II, Hal: 389).

Abu Musa dan Alquran

Abu Musa radhiallahu ‘anhu adalah seorang ahlul Quran. Ia menghafal, memahami, dan mengamalkannya. Jika ia membaca Alquran, suaranya begitu syahdu dan meresap ke jiwa. Seakan ruh di dalam badan beristirahat dengan tenang.

Suatu malam, Rasulullah mendengar Abu Musa radhiallahu ‘anhu melantukan ayat suci Alquran. Beliau takjub dengan keindahannya. Rasulullah  menggambarkan keindahan suara Abu Musa ketika membaca Alquran dengan sabdanya,


يَا أَبَا مُوسَى لَقَدْ أُوتِيتَ مِزْمَارًا مِنْ مَزَامِيرِ آلِ دَاوُدَ 

“Wahai Abu Musa, sungguh engkau telah diberi salah satu seruling keluarga Daud.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Mungkin ada yang bertanya, Apa yang dimaksud dengan seruling keluarga Daud? Apakah keluarga Daud memainkan alat musik seruling? Dan suara seruling itu seperti suara Abu Musa?
Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan makna hadits ini. 

“Daud ‘alaihissalam diberi wahyu oleh Allah berupa az-Zabur. Nabi Daud melagukan bacaannya. Beliau memiliki suara yang indah sampai-sampai gunung-gunung dan burung-burung bertasbih bersamanya. Mereka berbaris menikmati indahnya bacaan beliau ketika membaca az-Zabur. Inilah makna sabda beliau.” (Fatawa Nur ala Darb, asy-Syarith Raqm: 341).

Anda bisa bayangkan! Gunung-gunung dan hewan menikmati keindahan suara Nabi Daud ketika membaca az-Zabur. Kemudian Nabi menyebut bahwa Abu Musa mendapatkan sebagian dari keindahan suara itu, masya Allah..
Apabila Umar bin al-Khattab bertemu dengan Abu Musa, maka ia meminta Abu Musa untuk melantunkan Alquran. Beliau berkata,


شَوِّقْنَا إِلَى رَبِّنَا يَا أَبَا مُوْسَى 

“Buatlah kami rindu dengan Rabb kami wahai Abu Musa.” (Raudhatul Muhibbin wa Nuzhatu al-Musytaqin, Hal: 400).

Inilah bacaan Alquran yang terbaik, yang membuat seseorang bertambah rindu, cinta, dan takut kepada Allah.

Berilmu dan Beramal

Abu Musa radhiallahu ‘anhu adalah figur teladan untuk orang berilmu yang hendak mengamalkan ilmunya. Ia banyak berpuasa. Suatu ketika ia mengatakan, 

“Semoga dahaga di hari yang terik ini menjadi Pintu Rayyan untuk kita di hari kiamat.” (Rajul Hawla ar-Rasul, Hal: 442).

Dan Abu Musa wafat dalam keadaan berpuasa di hari yang panas.

Membela Abu Musa

Banyak yang merendahkan kemampuan kepemimpinan (leadership) Abu Musa karena peristiwa tahkim di zaman Ali bin Abu Thalib. Para orientalis menemukan momen yang tepat untuk memfitnah dan memojokkan sahabat-sahabat Nabi. Lewat peristiwa tersebut, dengan riwayat-riwayat palsu dan dusta, mereka berkata apapun tentang Ali bin Abi Thalib, Muawiyah, Abdullah bin Abbas, Amr bin al-Ash, dan Abu Musa al-Asy’ari. Sayangnya, ucapan mereka dikutip oleh sebagian kaum muslimin. Para sahabat Nabi difitnah memperebutkan dunia (kekuasaan), padahal mereka telah talak tiga dengan kehidupan dunia.

Mungkin ada yang bertanya, bagaimana bisa kisah-kisah yang diriwayatkan oleh ulama ahli sejarah, semisal ath-Thabari, Ibnu al-Atsir, Ibnu Saad, dan Ibnul Jauzi, itu palsu? Jawabnya adalah ath-Thabari, Ibnu al-Atsir, Ibnu Saad, dan Ibnul Jauzi tidak mensyaratkan apa yang mereka riwayatkan adalah berita yang shahih. Oleh karena itu, mereka meriwayatkan kejadian-kejadian sejarah bersama dengan nama-nama periwayatnya. Tujuannya agar pembaca bisa menilai kualitas berita tersebut berdasarkan nama-nama periwayat.
Muhammad Zahid al-Kautsary al-Hanafi rahimahullah membuat tolok ukur bagaimana menilai kualitas berita dari para sejarawan tersebut. Beliau mengatakan,


قِيْمَةُ مَا يَرْوِيْهِ ابْنُ جَرِيْرِ قِيْمَةُ سَنَدِهِ 

“Kualitas berita yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir (ath-Thabari) adalah kualitas sanadnya.”

Artinya, jika sanadnya lemah, beritanya pun juga lemah.
Cukup bagi kita berita-berita shahih dan masyhur tentang pengakuan kemampuan kepemimpinan Abu Musa al-Asy’ari oleh Rasulullah , Umar dan Utsman radhiallahu ‘anhuma.
Setelah Rasulullah wafat, Abu Musa kembali ke Madinah. Sebelumnya, ia diamanati Rasulullah atas wilayah Yaman. Di zaman Umar bin al-Khattab, Abu Musa diangkat menjadi gubernur Bashrah. Penduduk Bashrah yang terkenal pembangkang pun tidak memberontak kepada Abu Musa.
Kemudian Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu menjadikannya gubernur Kufah. Al-Aswad bin Yazid mengatakan,

 “Aku tidak pernah melihat dari kalangan sahabat Rasulullah yang lebih berilmu dari Ali dan Abu Musa.” (Siyar A’alam an-Nubala, Jilid II, Hal: 388).

Setelah mengetahui ini, bagaimana mungkin kita menuduh seorang yang ditunjuk oleh Rasulullah, Umar, dan Utsman sebagai seorang yang lemah? Berkali-kali pemimpin yang luar biasa itu menunjuk Abu Musa sebagai wakil mereka. Bahkan Umar memberinya tugas khusus sebagai hakim. Umar mengakui keadilan dan kecerdasannya dalam memutuskan perkara.

Wafatnya Sang Pembaca Alquran

Di masa tuanya, Abu Musa al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu semakin giat beribadah. Sampai-sampai orang-orang menasihatinya agar kasihan terhadap dirinya sendiri. Diriwayatkan dari Shalih bin Musa ath-Thulhi, dari ayahnya, ia berkata, 

“Akhir usia sebelum wafat Abu Musa al-Asy’ari ia isi dengan bersungguh-sungguh beribadah. Orang-orang berkata padanya, ‘Sekiranya engkau menahan dan tidak memporsir dirimu’. Abu Musa menjawab, ‘Sesungguhnya kuda pacu, jika mendekati garis lintasan akhir, ia akan mengeluarkan segala kemampuannya. Dan yang tersisa dari umurku lebih sedikit dari itu’.” (Siyar A’alam an-Nubala, Jilid II, Hal: 393).

Beberapa saat menjelang ajalnya, Abu Musa senantiasa membaca doa:


اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ 

“Ya Allah, Engkaulah as-Salam dan dari-Mu keselamatan.”


Alangkah indah kalimat-kalimat akhir yang diucapkan Abu Musa. Para ahli sejarah berbeda pendapat tentang tahun wafatnya. Antara tahun 42 H hingga 52 H.



Bagi yang ingin berinvestasi dengan low risk low profit melalui akun PAMM (minimal $1 ) dan juga FOREXCOPY (balance dan equity tergantung masing-masing) di broker INSTAFOREX bisa memantau daftar kumpulan trader dibawah ini :



  • Jika belum punya akun broker instaforex bisa daftar disini
  • Untuk panduan pembukaan akun silahkan baca disini
  • Untuk panduan deposit bank lokal bisa dibaca disini
  • Untuk panduan donlot dan instal Metatrader Instaforex ( untuk forexcopy) silahkan baca disini





Temukan dan follow kami di facebook : Info Bisnis Dan Hiburan

Hikmah Dari Kematian Laknatullah Fir'aun

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, 

“Saat Nabi datang ke Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa Asyura (10 Muharam). Lalu beliau bertanya, ‘Apa yang kalian lakukan?’ Mereka menjawab, ‘Ini adalah hari baik. Hari dimana Allah selamatkan Bani Israil dari musuhnya, maka Musa ‘alaihissalam berpuasa pada hari ini’.” (HR. Bukhari). 

Dalam riwayat Imam Muslim ditambahkan 

“Sebagai ungkapan syukur kepada Allah Ta’ala, maka kami pun berpuasa”.


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 “Saya lebih berhak atas Musa dari kalian (kaum Yahudi). Maka beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan ummatnya untuk melakukannya”. (HR. Bukhari).


Dalam riwayat Muslim ,

“Ini adalah hari yang agung. Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Sedangkan Firaun dan kaumnya ditenggelamkan”.


Kisah binasanya orang-orang zhalim yang terdapat di dalam Alquran, seperti Firaun, kaum Nabi Nuh, kaum ‘Aad, kaum Tsamud, kaum Nabi Luth, dll. selalu memunculkan pelajaran yang mendalam. Mereka tidak dibinasakan begitu saja, mudah dilupakan, dan tidak meninggalkan pelajaran untuk dipetik. Allah membinasakan mereka dengan cara tertentu dengan kebijaksanaan-Nya sehingga mereka kekal dalam ingatan dan tidak dilupakan. Allah Ta’ala berfirman,


إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِينَ 

“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda kekuasaan Allah. Dan kebanyakan mereka tidak beriman.” (QS. Asy-Syuara: 8).

Tentang kaum Nabi Hudan dan Nabi Hud, Allah Ta’ala berfirman,


إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِلْمُتَوَسِّمِينَ * وَإِنَّهَا لَبِسَبِيلٍ مُقِيمٍ * إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لِلْمُؤْمِنِين 

“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda. Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman."

Tewasnya Firaun




Saat mengejar Nabi Musa, Firaun memimpin pasukannya dengan penuh kesombongan. Ia begitu tertipu dengan kekuasaan yang ia miliki. Ketika melihat laut terbelah, bukannya ia teringat akan kekuasaan Allah yang jelas-jelas terpampang di hadapannya, Firaun malah bertambah sombong dan berusaha sekuat tenaga mengejar Nabi Musa. Setelah berada di tengah laut, Allah binasakan dia dan pasukannya dalam sekejap saja.
Kemudian Allah tidak hancurkan jasad Firaun sebagai pelajaran
.

آلْآنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ. فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ 

“Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal Sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. Maka pada hari ini kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan Sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami.” (Qs. Yunus: 91-92)






Jasad Firaun
Orang-orang yang beriman memandang hal ini sebagai kekuasaan Allah yang luar biasa. Keimanan mereka semakin bertambah dan semakin yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Peristiwa ini juga mengajarkan bahwa orang zalim itu akan binasa dengan kezaliman mereka betapapun lama masa kekuasaan mereka. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


إِنَّ اللَّهَ لَيُمْلِي لِلظَّالِمِ حَتَّى إِذَا أَخَذَهُ لَمْ يُفْلِتْهُ قَالَ ثُمَّ قَرَأَ: وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ 


“Sesungguhnya Allah Ta‘ala betul-betul menangguhkan siksaan bagi orang yang berbuat zalim. Sampai tatkala Allah telah menghukumnya, maka Dia tidak akan melepaskannya.” Kemudian Rasulullah membaca ayat, “Begitulah siksaan Rabbmu apabila Dia menyiksa (penduduk) negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya siksaan-Nya itu sangat pedih lagi keras.” (QS. Huud: 102).” (HR. Al-Bukhari no. 4318 dan Muslim no. 2583).


Sunnatullah terhadap orang-orang yang zalim ini terus berlangsung, tidak hanya terbatas pada umat-umat terdahulu saja. Allah Ta’ala berfirman,


وَكَمْ قَصَمْنَا مِنْ قَرْيَةٍ كَانَتْ ظَالِمَةً وَأَنْشَأْنَا بَعْدَهَا قَوْمًا آَخَرِينَ 


“Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang zalim yang teIah Kami binasakan, dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain (sebagai penggantinya).” (QS. Al-Anbiya: 11).


Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Abu Jahl di hari kematiannya 

“Ini adalah Firaunnya umat ini”.


Pada hari ini kita lihat orang-orang semisal Basyar al-Asad (Presiden Suriah), pembantai umat Islam di Serbia yakni Presiden Slobodan Milosevic, dll.


Penutup


Pada hari 10 Muharram, hari Asyura, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan umatnya untuk berpuasa. Dengan demikian hari ini selalu diingat oleh umat Islam dan dijadikan pelajaran bahwa pertolongan Allah itu akan datang kepada orang-orang yang beriman dan bertakwa. Sedangkan kezaliman itu akan sirna.



Bagi yang ingin berinvestasi dengan low risk low profit melalui akun PAMM (minimal $1 ) dan juga FOREXCOPY (balance dan equity tergantung masing-masing) di broker INSTAFOREX bisa memantau daftar kumpulan trader dibawah ini :

  • Jika belum punya akun broker instaforex bisa daftar disini
  • Untuk panduan pembukaan akun silahkan baca disini
  • Untuk panduan deposit bank lokal bisa dibaca disini
  • Untuk panduan donlot dan instal Metatrader Instaforex ( untuk forexcopy) silahkan baca disini



Temukan dan follow kami di facebook : Info Bisnis Dan Hiburan


Berbagai Cara Musyrikin Menghalangi Dakwah Islam

Sedari dulu, orang-orang musyrik memusuhi dakwah Islam. Karena Islam mengungkap apa yang mereka yakini selama ini adalah salah. Islam mengajak mereka berpikir tentang Tuhan yang mereka sembah. Apakah sesembahan itu layak disebut Tuhan ataukah tidak? Islam datang mengkritik cara mereka beriteraksi. Interaksi sosial tidak bisa dilakukan hanya sesuai selera. Tak peduli dosa. Tak peduli merugikan orang lain atau tidak. Yang kuat jadi terusik. Kehilangan keuntungan dan dominasi. Tak ayal, penyebaran dakwah ini menimbulkan reaksi.

Orang-orang musyrik menempuh berbagai cara untuk menghalangi dakwah. Mereka menyebar dusta. Menyerang Islam dan juru dakwahnya. Mengkaburkan masalah. Dan membuat beragam konspirasi. Agar supaya pijar cayaha itu bisa dibuat redup atau padam untuk selamanya.






Lelah-letih usaha mereka takkan berhasil. Dan selalu memetik kegagalan. Karena suara Rasulullah  lebih kuat dibanding suara mereka. Manhaj dakwah Nabi lebih menyentuh ketimbang konspirasi yang mereka tawarkan. Keteguhan Rasulullah dalam memegang agama dan menyebarkan dakwah ini, mengalahkan semangat dan keyakinan mereka yang rapuh. Dan Allah ingin agar cahaya tetap kekal menyinari.


يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ 


“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (QS:At-Taubah | Ayat: 32).


Kalau Allah  sudah berkehendak, siapa yang mampu menghalangi kehendaknya?

Rasulullah tidak duduk bersembunyi di rumahnya agar terjaga dari gangguan orang-orang musyrik. Beliau keluar, menyeru penduduk Mekah meskipun harus menempuh resiko besar. Beliau temui orang luar Mekah yang datang untuk berhaji. Menyampaikan risalah tauhid yang juga diwakwahkan Nabi Ibrahim dan Ismail.


Kejadian yang sama terjadi pada hari ini. Orang-orang menuduh Islam anti persatuan. Tidak cocok dengan masyarakat heterogen. Bukan solusi peradaban modern. Dll. Karena itu, bentuk permusuhan orang-orang musyrik di zaman Rasulullah ini perlu kita ketahui. Agar kita tidak hanyut dalam tipu daya mereka. umat Islam akhir zaman pun bisa mendapatkan jalan keluar dari masalah yang mereka hadapi.
Di antara cara-cara orang-orang musyrik memerangi dakwah Rasulullah  adalah mengolok dan menebar kebohongan.
Cara ini mereka gunakan untuk membuat ragu umat Islam dan melemahkan rasa bangga terhadap Islam. Mereka menuduh Nabi  dengan tuduhan-tuduhan dusta. Mereka sebut beliau gila, tukang sihir, pendusta, mengolok-olok beliau dan para sahabatnya. Allah berfirman,


وَقَالُوا يَا أَيُّهَا الَّذِي نُزِّلَ عَلَيْهِ الذِّكْرُ إِنَّكَ لَمَجْنُونٌ 


Mereka berkata: “Hai orang yang diturunkan Alquran kepadanya, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila.” (QS:Al-Hijr | Ayat: 6).


وَعَجِبُوا أَنْ جَاءَهُمْ مُنْذِرٌ مِنْهُمْ ۖ وَقَالَ الْكَافِرُونَ هَٰذَا سَاحِرٌ كَذَّابٌ 


“Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata: “Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta”.” (QS:Shaad | Ayat: 4).

Celaan, hinaan, dan ejekan orang-orang musyrik kepada Nabi  tidak surut. Malah meningkat menjadi serangan fisik. Nabi  dan para sahabatnya disakiti.  Pembela kebatilan tidak menyerah begitu saja menentang kebenaran. Satu cara gagal, mereka akan tempuh cara lain untuk mengalahkan kebenaran. Hingga akhirnya, Allah datangkan janjinya. Dia akan memenangkan Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman.


إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ 

“Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).” (QS:Al-Mu’min | Ayat: 51).


وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ 

“Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.” (QS:Ar-Ruum | Ayat: 47).


Tidak manjur dengan cara kekerasan, orang-orang musyrik menempuh cara halus. Mereka melobi. Melakukan diplomasi. Atas nama toleransi, mereka meminta Nabi Muhammad untuk saling menghormati. Mereka beri tawaran harta, kuasa, dan hidup mulia. Mereka mengusulkan satu tahun menyembah Tuhan berhala, tahun berikutnya menyembah Allah  semata.
Sama seperti saat ini. Hari ini ke tempat ibadah kami untuk merayakan hari raya. Tahun depan, kami juga ucapkan selamat hari raya untuk kalian.
Lalu bagaimana sikap Nabi  dalam menghadapi siasat jahat ini?

Pertama: Sabar

Rasulullah disakiti dan diuji dengan berbagai cara, namun beliau bersabar. Beliau  menaruh iba pda para sahabatnya yang disakit dan tak ada yang membela. Hal ini menjadi teladan bagi juru dakwah sepanjang zaman. Ketika mereka disakiti, maka Rasulullah telah mengalami hal yang sama. Dan inilah sunnatullah pada para nabi dan orang-orang yang menempuh jalan dakwah mereka. Dari Mush’ab bin Sa’id -seorang tabi’in- dari ayahnya, ia berkata,


يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً 
“Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” 

Beliau  menjawab,


« الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ » 


“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” (HR. Tirmidzi no. 2398, Ibnu Majah no. 4024, Ad Darimi no. 2783, Ahmad (1/185)).


أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ 

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS:Al-Baqarah | Ayat: 214).

Kedua: Teguh dan Tak Kenal Kompromi Dalam Masalah Pokok Agama

Orang-orang musyrik membujuk Nabi  dengan jabatan dan kekuasaan. Berharap agar Muhammad jadi seperti Muhammad yang dulu. Agar Muhammad berhenti menyuarakan dakwahnya. Namun beliau tak peduli terhadap bujuk rayu itu. Bahkan tidak membuka dialog sama sekali.

Nabi menjawab, 
“Aku diutus kepada kalian bukan untuk meminta harta kalian, bukan pula meminta kemuliaan di tengah-tengah kalian, atau menjadi raja untuk kalian. Akan tetapi, Allah mengutusku pada kalian sebagai seorang rasul dan menurunkan untukku sebuah kitab. Dia memerintahkanku menjadi pemberi kabar gembira dan peringatan untuk kalian. Menyampaikan risalah Rabbku kepada kalian. Menasihati kalian. Jika kalian menerimanya, itu menjadi kebaikan untuk dunia dan akhirat kalian. Kalau kalian menolak, aku bersabar atas ketetapan Allah hingga datang keputusan-Nya antara aku dan kalian.” (Sirah Ibnu Hisyam, Juz: 1, Hal: 296).

Sikap beliau ini menjadi teladan bagi para sahabatnya dan umatnya agar senantiasa berpegang teguh dengan asas agama. Tidak berkompromi dalam permasalahan ini. Konspirasi orang-orang musyrik untuk melemahkan dakwah pun gagal. Umat Islam bertampah mulia dan teguh dengan agamanya.

Ketiga: Optimis di Tengah Kesulitan

Di tengah tekanan dan gangguan orang-orang Quraisy, Nabi tetap optimis dakwah ini akan dimenangkan oleh Allah. Rasa optimis beliau sangat tampak ketika beliau yang sedang duduk di teduh bayangan Ka’bah ditanya oleh Khabbab bin al-Arats radhiallahu ‘anhu, 

“Tidakkah Anda memohon pertolongan untuk kita? Tidakkah Anda berdoa kepada Allah untuk kebaikan kita?”

 Nabi menjawab, 

“Dulu, orang-orang sebelum kalian digalikan tanah untuknya. Kemudian ia diletakkan di dalamnya. Setelah itu, didatangkan gergaji lalu digasakkan di kepalanya hingga terbelah dua. Ada pula yang badannya disisir dengan sisir besi hingga dagingnya terpisah dengan tulangnya. Keadaan demikian tidak membuat mereka berpaling dari agama mereka. Demi Allah! Pasti Allah akan menyempurnakan urusan ini hingga seseorang yang berkendaraan yang berjalan dari Shan’a ke Hadhramaut tidak ada yang ditakuti melainkan Allah atau takut pada serigala atas kambingnya. Tetapi kalian hendak bercepat-cepat saja (tidak sabar).” (HR. al-Bukhari).


Apa yang dilakukan orang-orang musyrik terhadap Rasulullah , juga dilakukan oleh cucu-cucu mereka di zaman kita sekarang terhadap kaum muslimin. Oleh karena itu, hendaknya kita tetap berpegang pada agama ini. Meneladani sikap Rasulullah dalam menghadapinya. Allah  pasti memenangkan agama ini, dengan atau tanpa kita. Tinggal kita, mau atau tidak menjadi bagian proses kemenangan itu.


Pelajaran:


Pertama: Rasulullah diejek dengan sebutan gila karena dakwahnya. Kalau kita berpegang dengan ajaran Islam, kemudian diejek ‘sumbu pendek (pendek akal)’, ya wajar. Bahkan itu belum apa-apa dibanding disebut gila. Mudah-mudahan Allah beri kesabaran bagi umat Islam yang berpegang pada ajaran agamanya.

Kedua: Orang yang baik, namun tidak memperbaiki, akan disukai. Inilah keadaan Nabi sebelum diangkat menjadi Rasul. Beliau adalah orang yang baik. Orang-orang memuji dan mencintainya. Beda halnya dengan orang yang baik dan melakukan perbaikan. Orang-orang yang merasa tidak nyaman akan menyasarkan kebencian. Dan inilah keadaan Nabi  setelah diangkan menjadi Rasul.

Ketiga: Pembela kebatilan tidak mudah menyerah menentang kebenaran.

Keempat: Orang-orang yang menempuh jalannya Rasulullah , ia akan mengalami ujian yang beliau alami.

Kelima: Jangan menukar agama dengan dunia, karena itu adalah kehinaan.


Keenam: Tidak terburu-buru menginginkan dakwah diterima. Karena kewajiban seorang da’i adalah menyampaikan. Diterima atau tidak, itu kehendak Allah.



Bagi yang ingin berinvestasi dengan low risk low profit melalui akun PAMM (minimal $1 ) dan juga FOREXCOPY (balance dan equity tergantung masing-masing) di broker INSTAFOREX bisa memantau daftar kumpulan trader dibawah ini :

  • Jika belum punya akun broker instaforex bisa daftar disini
  • Untuk panduan pembukaan akun silahkan baca disini
  • Untuk panduan deposit bank lokal bisa dibaca disini
  • Untuk panduan donlot dan instal Metatrader Instaforex ( untuk forexcopy) silahkan baca disini



Temukan dan follow kami di facebook : Info Bisnis Dan Hiburan

Sejarah Dan Biodata Singkat Baginda Nabi Muhammad S.A.W

Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam ( نبي محمد صلى الله عليه وسلم ) adalah pesuruh Allah yang terakhir. Baginda adalah pembawa rahmat untuk seluruh alam dan merupakan Rasulullah bagi seluruh umat di dunia.  Sesungguhnya Nabi Muhammad S.A.W merupakan satu anugerah dan kurniaan Allah SWT kepada umat manusia untuk menunjukkan jalan yang lurus dan benar. 

Baginda bukan sahaja diangkat sebagai seorang rasul tetapi juga sebagai khalifah, yang mengetuai angkatan tentera Islam, membawa perubahan kepada umat manusia, mengajarkan tentang erti persaudaraan, akhlak dan erti kehidupan yang segalanya hanya kerana Allah SWT.



Nabi Muhammad dilahirkan di Mekah dan kembali ke rahmatullah di Madinah. Nabi Muhammad S.A.W merupakan Rasul dan Nabi terakhir bagi umat manusia dan seluruh alam. Nabi Muhammad merupakan pelengkap ajaran Islam. Beliau juga digelar Al Amin (الأمين) yang bermaksud 'yang terpuji'.






BIODATA RASULULLAH S.A.W:
1. Nama: Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Abdul Muttalib bin Hashim
2. Tarikh lahir: Subuh Isnin, 12 Rabiulawal / 20 April 571M (dikenali sebagai tahun gajah; sempena peristiwa tentera bergajah Abrahah yangmenyerang kota Mekah)
3. Tempat lahir: Di rumah Abu Talib, Makkah Al-Mukarramah
4. Nama bapa: ‘Abdullah bin ‘Abdul Muttalib bin Hashim
5. Nama ibu: Aminah binti Wahab bin ‘Abdul Manaf
6. Pengasuh pertama: Barakah Al-Habsyiyyah (digelar Ummu Aiman. Hamba perempuan bapa Rasulullah SAW)
7. Ibu susu pertama: Thuwaibah (hamba perempuan Abu Lahab)
8. Ibu susu kedua: Halimah binti Abu Zuaib As-Sa’diah (lebih dikenali Halimah As-Sa’diah. Suaminya bernama Abu Kabsyah)

SEJARAH RINGKAS RASULULLAH S.A.W: 

USIA 5 TAHUN
* Peristiwa pembelahan dada Rasulullah SAW yang dilakukan oleh dua malaikat untuk mengeluarkan bahagian syaitan yang wujud di
dalamnya.

USIA 6 TAHUN
* Ibunya Aminah binti Wahab ditimpa sakit dan meninggal dunia di Al-Abwa’ (sebuah kampung yang terletak di antara Mekah dan Madinah)
* Baginda dipelihara oleh Ummu Aiman (hamba perempuan bapa Rasulullah SAW) dan dibiayai oleh datuknya ‘Abdul Muttalib.

USIA 8 TAHUN
* Datuknya, ‘Abdul Muttalib pula meninggal dunia.
* Baginda dipelihara pula oleh bapa saudaranya, Abu Talib.

USIA 9 TAHUN (Setengah riwayat mengatakan pada usia 12 tahun).
* Bersama bapa saudaranya, Abu Talib bermusafir ke Syam atas urusan perniagaan.
* Di kota Busra, negeri Syam, seorang pendita Nasrani bernama Bahira (Buhaira) telah bertemu ketua-ketua rombongan untuk menceritakan tentang pengutusan seorang nabi di kalangan bangsa Arab yang akan lahir pada masa itu.

USIA 20 TAHUN
* Terlibat dalam peperangan Fijar. Ibnu Hisyam di dalam kitab ‘Sirah’ , jilid 1, halaman 184-187 menyatakan pada ketika itu usia Muhammad SAW ialah 14 atau 15 tahun. Baginda menyertai peperangan itu beberapa hari dan berperanan mengumpulkan anak-anak panah sahaja.
* Menyaksikan ‘ perjanjian Al-Fudhul’; perjanjian damai untuk memberi pertolongan kepada orang yang dizalimi di Mekah.

USIA 25 TAHUN
* Bermusafir kali kedua ke Syam atas urusan perniagaan barangan Khadijah binti Khuwailid Al-Asadiyah.
* Perjalanan ke Syam ditemani oleh Maisarah; lelaki suruhan Khadijah..
* Baginda SAW bersama-sama Abu Talib dan beberapa orang bapa saudaranya yang lain pergi berjumpa Amru bin Asad (bapa saudara Khadijah) untuk meminang Khadijah yang berusia 40 tahun ketika itu.
* Mas kahwin baginda kepada Khadijah adalah sebanyak 500 dirham.

USIA 35 TAHUN
* Banjir besar melanda Mekah dan meruntuhkan dinding Ka’abah.
* Pembinaan semula Ka’abah dilakukan oleh pembesar-pembesar dan penduduk Mekah.
* Rasulullah SAW diberi kemuliaan untuk meletakkan ‘Hajarul-Aswad’ ke tempat asal dan sekaligus meredakan pertelingkahan berhubung perletakan batu tersebut.

USIA 40 TAHUN
* Menerima wahyu di gua Hira’ sebagai perlantikan menjadi Nabi dan Rasul akhir zaman.

USIA 53 TAHUN
* Berhijrah ke Madinah Al-Munawwarah dengan ditemani oleh Saidina Abu Bakar Al-Siddiq.
* Sampai ke Madinah pada tanggal 12 Rabiulawal/ 24 September 622M.

USIA 63 TAHUN
* Kewafatan Rasulullah SAW di Madinah Al-Munawwarah pada hari Isnin, 12 Rabiulawal tahun 11H/ 8 Jun 632M.

ISTERI-ISTERI RASULULLAH S.A.W
1. Khadijah Binti Khuwailid
2. Saudah Binti Zam’ah
3. Aisyah Binti Abu Bakar (anak Saidina Abu Bakar)
4. Hafsah binti ‘Umar (anak Saidina ‘Umar bin Al-Khattab)
5. Ummi Habibah Binti Abu Sufyan
6. Hindun Binti Umaiyah (digelar Ummi Salamah)
7. Zainab Binti Jahsy
8. Maimunah Binti Harith
9. Safiyah Binti Huyai bin Akhtab
10.Zainab Binti Khuzaimah (digelar ‘Ummu Al-Masakin’; Ibu Orang Miskin)

ANAK-ANAK RASULULLAH S.A.W
1. Qasim
2. Abdullah
3. Ibrahim
4. Zainab
5. Ruqaiyah
6. Ummi Kalthum
7. Fatimah Al-Zahra’

Nabi Muhammad s.a.w juga mendapatkan julukan Abu al-Qasim yang bererti "bapak Qasim", kerana Nabi Muhammad s.a.w pernah memiliki anak lelaki yang bernama Qasim iaitu anak baginda bersama Khadijah, tetapi ia meninggal dunia sebelum mencapai usia dewasa.

sumber : ahmad-sanusi-husein.com




Bagi yang ingin berinvestasi dengan low risk low profit melalui akun PAMM (minimal $1 ) dan juga FOREXCOPY (balance dan equity tergantung masing-masing) di broker INSTAFOREX bisa memantau daftar kumpulan trader dibawah ini :

  • Jika belum punya akun broker instaforex bisa daftar disini
  • Untuk panduan pembukaan akun silahkan baca disini
  • Untuk panduan deposit bank lokal bisa dibaca disini
  • Untuk panduan donlot dan instal Metatrader Instaforex ( untuk forexcopy) silahkan baca disini



Temukan dan follow kami di facebook : Info Bisnis Dan Hiburan